Terhitung telat sih sebenarnya saya mereview console game ini, soalnya sudah rilis dari 2 tahun lalu, dan saya pribadi punya dari tahun lalu. Waktu itu godaan game Super Mario Odyssey betul-betul menggoda. Setelah lewat proses perizinan persetujuan yang panjang dari nyonya, akhirnya 23 April 2018, Nintendo Switch ini resmi saya miliki. Waktu itu saya beli Nintendo Switch seri Super Mario Odyssey, makanya joyconnya merah Mario.
Nintendo jelas bukan nama receh dalam dunia gaming. Sudah banyak produk yang di lempar kepasaran dan banyak inovasi-inovasi terobosan besar. Wii salah satu yang revolusioner. Game interaktif yang menarik, pemain tidak hanya duduk mainin joystick, tapi juga dituntut bergerak mengikuti alur cerita game. Sayangnya Wii U, generasi selanjutnya dinyatakan flop.
Nintendo Switch adalah terobosan teranyar dari Nintendo. Sebuah konsep yang memungkinkan kita, pecinta game, bisa bermain di mana saja dan kapan saja. Ga musti khawatir dengan permainan yang sudah kita develop, karena Switch ini tidak hanya bisa dimainkan di rumah dengan mode docking disambungkan ke TV, tapi juga kita bisa memainkan gamenya dalam mode handheld. Asik bukan.
Saya pribadi, lebih sering memainkan Switch dalam mode Handheld sih daripada di rumah, meski ada TV dan docking di kamar. Lebih enak aja bisa main sambil tengkurap hehehe…
Pilihan gamenya juga cukup lengkap kok, meski kalo dibandingkan dua kompetitor lainnya, Switch kudu minder. Untungnya buat saya, itu tidak jadi masalah, karena saya ga terlalu begitu doyan dengan game-game rumit dan canggih. Saya sudah sangat puas dengan koleksi game Super Mario series yang ada di Nintendo Switch ini. Sebut saja, Super Mario Odyssey, Captain Toad, Mario Party, Yoshi dsb.
Kekurangannya, layar yang masih ‘ala kadarnya’ dan analog joycon yang rentan drifting. Masalah terbesar yang sering didengungkan pengguna Nintendo Switch adalah masalah Joycon tadi dan kapasitas baterai yang terbatas. Untungnya Joyconnya detachable dan bisa digonta-ganti, meski harga joyconnya cukup mahal. Kalau soal baterai sih, penanggulangannya cuma satu, bawa powerbank hehehe…. Bahkan sekarang beberapa merek powerbank sudah mengeluarkan produk khusus Nintendo Switch.
Saat tulisan ini saya buat, Nintendo Switch sudah mengeluarkan generasi terbaru, Nintendo Switch Lite dan Nintendo Switch new version. Yang Lite menjadi kontroversi karena fungsi ‘switch’nya sudah hilang. Nintendo Switch yang ga bisa diswitch lagi, karena joyconnya ga bisa dilepas-pasang lagi. Harus jadi pertimbangan ini, soalnya masalah drifting analognya menjadi isu besar di Nintendo Switch selama ini, lah kalo Lite ini joyconnya rusak, harus bongkar mesin dong kalo kudu ganti? New Version ini justru yang menarik, karena konon punya kapasitas layar dan baterai yang telah ditingkatkan. Hmm… patut ditunggu.
OVERALL :
+
Portable, bisa dimainkan kapan dan di mana saja
Koleksi game yang lucu, menarik dan seru dimaikan bersama keluarga dan teman-teman baik offline maupun online
–
Besar Kapasitas baterai terbatas
Layar dan resolusinya belum maksimal
Harga game dan asesorisnya mahal
Ps : Some pictures courtesy of Google 😀
Asal Ulas 